BAB VIII
KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM KEHIDUPAN
A. Komunikasi
Noverbal dalam Kehidupan
1.
Tingkat
kepercayaan berdasarkan komunikasi verbal dan nonverbal
Komunikasi verbal/language
Komunikasi Verbal adalah komunikasi
yang paling sering dipakai dalam berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi
Verbal dapat berupa lisan maupun tulisan, dengan berbicara atau menulis pesan.
Bisa secara langsung (face-to-face) atau melalui media. Contohnya seperti
seseorang yang menyampaikan perasaannya, gagasan, berbicara di telepon, menulis
pesan singkat elektronik, menyampaikan informasi saat berbincang, bertukar
pikiran bahkan saat emosi ataupun marah.
Ciri-ciri Komunikasi Verbal adalah:
· Disampaikan secara lisan atau tulisan
· Prosesnya eksplisit dan cenderung 2 arah (ada umpan balik)
· Kualitas prosesnya seringkali ditentukan oleh komunikasi nonverbal
· Diskrit
Faktor yang memengaruhi komunikasi
Verbal adalah inteligensi. Orang yang berinteligensi rendah akan sulit menerima
maksud atau pesan dari orang yang berinteligensi tinggi, karena orang yang ber
inteligensi rendah pembendaharaan katanya kurang.
Komunikasi nonverbal/paralanguage
Komunikasi Non Verbal itu tuh
komunikasi tanpa kata-kata yang sifatnya spontan. Dalam berkomunikasi,
komunikasi non verbal hampir secara otomatis dilakuin karena komunikasi non
verbal bersifat tetap dan selalu ada. Kaya volume saat berbicara, fitur,
lingkungan yang memenuhi interaksi, pakaian dan penampilan. Bentuk-bentuk komunikasi
nonverbal bisa dalam bentuk bahasa tubuh (body language), tanda (sign),
tindakan (action), atau objek (object).
Ciri-ciri komunikasi Non Verbal
· Disampaikan dengan isyarat (gesture), gerak-gerik (movement),
postur (tipologi), parabahasa, sentuhan, penampilan fisik, ruang, jarak
waktu, konsumer produk dan artefak.
· Proses komunikasi implisit dan dapat terjadi satu arah atau dua
arah.
· Kualitas proses komunikasi bergantung pada pemahaman terhadap
persepsi orang lain.
· Lebih dapat dipercaya.
· Multi disalurkan (jika kita bilang terimakasih sambil tersenyum).
· Bersifat terus menerus.
Albert Mehrabian, seorang profesor
Psikologi dari UCLA Amerika Serikat melakukan sebuah penelitian berkaitan dengan
komunikasi bahasa tubuh. Dia meneliti beberapa responden dengan mengukur
seberapa besar konsistensi atau tingkat kepercayaan berdasarkan komunikasi
verbal dan nonverbal.
Professor tersebut menemukan hal-hal
menarik, yaitu sebuah kesimpulan bahwa seseorang dapat dipercaya bergantung pada
konsistesinya dalam tiga faktor komunikasi, yaitu; verbal (perkataan), vokal
(nada suara), dan visual (bahasa tubuh). Ternyata, kadar masing- masing faktor
dalam mempengaruhi personalitas individu sangatlah berbeda-beda.
Lihat gambar dibawah ini.
Hasil penelitian tersebut menyebutkan
bahwa perkataan atau isi dari apa yang kita ucapkan hanya memegang kendali
sekitar 7% dari bagian yang diperlihatkan oleh lawan bicara.[1]
Uniknya, bahasa tubuh -sebagai ilmu yang kurang diperhatikan dan sedikit orang
yang mau mempelajarinya di tanah air tercinta ini- menduduki posisi sebanayak
55% dan siasanya, 38% adalah nada suara atau intonasi si lawan biacara ketika
sedang berbicara.
Hal ini menunjukkan bahwa bahasa
tubuh menjadi bagian yang lebih penting untuk diperhatikan dalam berkomunikasi dengan
seseorang. Tubuh adalah benda yang sangat unik karena seluruh gearakannya
merupakan sebuah aplikasi dari semua yang kita fikirkan.
2.
Manfaat
mempelajari bahasa tubuh
a) Menyelamatkan hubungan
Memahami seseorang tidaklah cukup
hanya dengan mengenalnya dalam jangka waktu yang lama. Mengenal seseorang
bukanlah berarti mengetahui apa yang sedang ada dipikirannya. Terkadang
persahabatan atau pernikahan yang sudah terjalin begitu lama kandas ditengah
jalan hanya karena kesalahpahaman yang sepele. Sebelum semua mimpi buruk itu
terjadi, alangkah baiknya jika kita mengetahui bahasa komunikasi nonverbal,
sesuatu yang tidak pernah diucapkan oleh lawan bicara kita. Bahas tubuh
sangatlah penting dalam memahami manusia disekitar kita. Komunikasi yang sudah
terjalin, jika diimbangi denga pemahaman bahasa tubuh yang baik, tentu akan
menghasilkan hubungan yang harmonis. Dengan memahami bahasa tubuh, bukan hanya
hubungan yang sudah terjalin begitu lama yang bisa anda selamatkan, juga
hubungan yang baru beberapa menit terjalinpun akan menjadi hubungan yang
langgeng.
b) Menyelamatkan Diri dari Bahaya
Bahasa tubuh mampu menyelamatkan
kita dari berbagai macam mara bahaya. Salah satu contohnya adalah penipuan.
Kalau anda percaya pada seseorang baik yang sudah lama ataupun baru dikenal,
padahal orang tersebut bermaksud menipu, maka jika kita tidak mampu memahami
tanda-tanda melalui bahasa tubuhnya, anda pasti akan menjadi korbannya.
Sebaliknya jika anda sudah mampu memahami bahasa tubuhnya, tentunya anda akan
lebih waspada terhadap orang orang yang gerak geriknya mencurigakan.
c) Mendatangkan Rezeki dan
Kebahagiaan
Kemampuan memahami bahasa tubuh
ternyata mampu mendatangkan kebahagiaan dan rezeki kepada kita. Misalkan anda
bertemu dengan seseorang yang baru anda kenal. Orang tersebut tertarik kepada
anda, tetapi karena anda tidak mampu menangkap pesan bahasa tubuhnya, maka
peristiwa tersebut terlewatkan begitu saja tanpa arti dan kesan apapun. Padahal
suatu kesempatan hadir beberapa saat saja, jika anda mampu memanfaatkanya denga
baik, maka anda bisa memberikan dampak yang begitu luas terhadap hidup anda.
d) Lebih mudah untuk mendapatkan
teman.
Ada sebuah cerita menarik yang
bisa kita ambil pelajarannya. Diruang tunggu sebuah bandara, ada seorang wanita
yang sedang duduk sambil sesekali menoleh ke seorang pria yang sedang bediri
tidak jauh darinya. Sambil memegang sebuah buku di tangan kanannya, wanita itu
sesekali menggerakkan kakinya kedepan dan kebelakang dengan gelisah. Sementara,
tangan kiri wanita ini beberapa kali membetulkan letak rambutnya yang
sebenarnya sudah rapih. Bagi orang yang belum memahami bahasa tubuh dengan
baik, mungkin sikap wanita ini tidak berarti apa-apa, kesan yang diterima
hanyalah sebuah gerakan wajar dari seorang wanita yang sedang kesal dan lelah
menunggu pesawatnya. Tetapi, lain halnya dengan pria yang dilihatnya tadi, dia
memahami dengan baik bahasa tubuh wanita ini, dia dapat memabaca tingkah laku
bahasa tubuh wanita ini, dan tidak membuang waktu, si pria menghampiri wanita
ini, dan terjadilah perkenalan dan komunikasi dua arah dengan baik.
3.
Bahasa
tubuh orang berbohong
Hampir setiap orang pernah berbohong, baik disadari maupun tidak, direncanakan
atapun spontan. Bahasa tubuh, secara spontan dan sering tidak disadari, akan
membeberkan kebohongan tersebut. Hal ini terjadi karena orang yang sedang
berbohong lebih memerhatikan ucapannya daripada apa yang terjadi pada tubuhnya.
Tanda-Tanda Orang Berbohong
1.
Menutup
mulut dan terbatuk
Menutup mulut merupakan salah satu gerakkan yang paling sering digunakan
anak-anak ketika berbohong. Orang dewasa pun sering melakukan hal yang sama.
Selain menutup mulut, banyak juga orang yang menyamarkan kebohongannya dengan
pura-pura batuk. Padahal, dia tidak sedang terkena penyakit batuk. Keinginan
untuk menutup mulut merupakan gerak refleks yang terjadi dengan sendirinya.
Saat itu, tanpa disadari, otak menyuruh tangan untuk menghentikan kata-kata
bohong yang diucapkan.
2.
Menyentuh
hidung
Orang yang sedang berbohong, dengan sendirinya akan melakukan
gerakan mengusap bagian bawah hidung, baik secara lambat maupun cepat.
Biasanya, gerakannya hanya ringan dan lembut dibagian bawah hidung, bukan
menggosoknya dengan keras atau menggaruk hidung. Akan tetapi, Anda harus
hati-hati dengan gerak isyarat ini karena bisa saja hidung lawan bicara Anda
memang sedang gatal. Penjelasan adalah sewaktu pikiran negatif (berbohong)
memasuki alam bawah sadar, otak serta-merta akan menyuruh tangan untuk menutup
mulut. Hal ini merupakan respons dari mulut yang baru saja mengucapkan
kata-kata yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Akan tetapi, saat
terakhir tangan menuju mulut, agar usahanya tidak terlalu jelas terlihat
menutup mulut, tangan ditarik menjauhi wajah. Hasilnya adalah sentuhan cepat di
hidung. Biasanya, gerakan ini terjadi secara alamiah sehingga
orang kadang terkecoh kalau
sebenarnya gerakan ini
menunjukkan kebohongan sendiri.
3.
Memalingkan
pandangan, Menggosokan mata, jumlah kedipan
Mata dapat menceritakan suasana hati, termasuk ketika anda
berbohong. Saat berbohong, mata akan selalu berupaya untuk melihat ke arah
lain. Entah itu ke bawah, ke atas, yang penting bukan ke lawan bicara. Bahkan
yang paling sering terjadi adalah mata menerawang entah ke mana, sementara
rnulut terus berbicara-tentunya berbicara bohong.
Biasanya, memalingkan pandangan juga diikuti dengan gerak isyarat
menggosok mata seolah-olah sedang gatal, padahal tidak. Bisa juga pandangan
tetap tertuju kepada lawan bicara, tetapi mata sering terasa gatal (tidak
benar-benar gatal). Gerakan menggosok mata tidak harus selalu dilakukan di
bagian mata, tetapi bisa juga di sekitar mata, seperti di bawah mata atau
sekitar alis.
Cara lain mendeteksi
kebohongan adalah dengan
memerhatikan adanya
peningkatan jumlah kedipan
mata. Orang yang
berbohong menjadi gugup sehingga saraf matanya bekerja lebih
cepat daripada biasanya.
4.
Memalingkan
wajah
Memalingkan wajah bisa dilakukan setelah atau sebelum menggosok
mata. Orang yang tidak
memandang lawannya ketika
sedang berbicara atau mendengarkan, sebenarnya sedang mencoba
untuk menyembunyikan sesuatu.
Dalam gerak isyarat ini ada beberapa pengecualian, bergantung
budaya. Saat berbicara, beberapa orang bahkan tidak berani menatap lawan
bicaranya atau seminimal mungkin menghindari kontak mata. Orang-orang yang
pemalu atau tidak percaya diri, biasanya melakukan hal ini bukan karena sedang
berbohong. Dalam budaya Jawa, misalnya, orang yang lebih muda usianya, jika
berbicara dengan yang lebih tua, akan lebih sopan dengan tidak terlalu sering
menatap wajah orang yang lebih tua. Untuk itu, berhati-hatilah dengan
pengecualian ini.
5.
Menggaruk
leher
Gerak isyarat menggaruk leher biasanya dilakukan dengan jari telunjuk.
Hal ini menunjukkan keraguan atau ketidakpastian dari perkataan yang baru saja diucapkan.Gerakan
isyarat ini bisa dilakukan di sisi kanan ataupun kiri leher, baik dengan
menggunakan tangan kiri maupun tangan kanan. Gerakan ini
rnerupakan respons saraf-saraf
di sekitar leher yang
pada saat berbohong akan
terasa gatal. Sebenarnya, gerakan ini merupakan
satu kesatuan dengan gerakan menutup rnulut dan menyentuh hidung.
6.
Perubahan
nada suara
Apabila kita amati orang yang sedang diwawancarai oleh
seorang presenter televisi
atau radio. Kadang, perkataannya
terdengar tidak menunjukkan intonasi yang jelas sehingga harus diulang kembali.
Perkataan yang tidak jelas disebabkan oleh volume suara yang mengecil atau
artikulasi suara yang tidak jelas. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar
perkataannya tidak benar. Walaupun orang tersebut sudah berusaha berbicara
seperti biasanya, suara yang keluar sangat berbeda dengan harapannya. Hal ini
tidak dapat dihindari dan terjadi secara tiba-tiba karena alam bawah sadar
mengendalikan ucapan kita.
Menghadapi Orang yang Berbohong
Sebelum memastikan apakah seseorang berbohong atau tidak,
sebaiknya tangkaplah beberapa gerak
isyarat bahasa nonverbalnya terlebih dahulu. Jangan terpaku pada satu gerak
saja. Beberapa gerak isyarat yang saling mendukung akan lebih baik karena
mungkin saja analisis Anda salah.
Anda dapat langsung mengatakan kepada lawan bicara Anda bahwa yang
dikatakannya tidak benar. Namun, jika hal ini tidak memungkinkan, cukuplah Anda
mengetahui kalau dia sedang berbohong. Bisa juga Anda berpura-pura tidak tahu
agar dia menganggap Anda memercayai perkataannya. Semua itu terserah Anda.
Namun, akan lebih bijaksana jika Anda menyadarkan orang yang sedang berbohong
dengan cara yang baik. Dengan mempelajari bahasa tubuh, Anda dapat lebih waspada
dalam menghadapi bermacam-macam orang.
4.
Bahasa
tubuh orang menolak atau marah
Suasana hati pasti
akan tertampilkan dalam
tingkah laku. Saat menolak
atau tidak menyukai
sesuatu, raut wajahnya pasti berubah cemberut dan tidak
sedap dipandang.
Tanda-Tanda Penolakan
1.
Menyilang
tangan di dada
Jika seseorang menyilangkan lengannya di hadapan Anda, terlebih
lagi ketika Anda sedang berbicara, sesungguhnya orang tersebut merasa tidak
nyaman dengan situasi saat
itu. Sikap ini bisa
diartikan sebagai penolakan
atas kehadiran Anda. Orang yang merasa terancam juga akan melakukan
gerakan ini secara tidak sadar sebagai isyarat pertahanan. Beberapa ahli bahasa
tubuh menafsirkan gerak isyarat ini untuk menunjukkan bahwa seseorang berada
dalam kondisi tertutup terhadap lingkungan di sekitarnya.
2.
Kombinasi
gerakan tangan dan kaki
Menyilangkan tangan di dada akan terlihat jelas saat berdiri.
Bagaimana kalau sedang duduk? Saat duduk, isyarat ini akan diperkuat dengan
menyilangkan kaki atau tungkai. Kaki yang disilangkan menunjukkan sikap
menantang dan siap bersaing. Jika kedua gerak isyarat ini keluar, berarti
situasi bertambah buruk. Selain itu, saat berdiri, jika seseorang cenderung
menolak Anda, dia juga akan mengambil jarak jauh.
3.
Kombinasi
gerakan tangan dan tatapan
Gerak isyarat adalah
memainkan tangan-misalnya meremas
rok atau berbuat seolah-olah sedang
membersihkan pakaian-sambil mengalihkan
tatapan. Bahasa tubuh seperti ini biasanya terjadi ketika seseorang
tidak mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapat dan ketidaksukaannya
terhadap seseorang.
Menghadapai Orang yang Menolak Anda
Ketika mendapati lawan bicara tidak menyukai Anda atau pendapat
Anda, ada baiknya hentikan dulu perbincangan yang sedang berlangsung.
Beralihlah ke topik lain. Cobalah untuk menanyakan pendapatnya, lalu secara perlahan-Iahan masuk lagi ke topik
pembicaraan sebelumnya. Ketika pembicaraan telah kembali lagi ke topik awal,
Anda bisa bertanya, "Apa yang sebaiknya saya lakukan?", bukan yang
menurut Anda baik untuk dilakukan. Selama perbincangan tersebut, jangan sekali-sekali
membantahnya. Anggap saja
yang diucapkannya itu merupakan
alasan ketidaksukaannya terhadap
Anda. Kalau Anda
sudah mengetahui alasan ketidaksukaannya secara tidak langsung, akan
lebih mudah bagi Anda untuk
berinteraksi dengannya pada
tahap selanjutnya. Tetapi sebaliknya, jika
sampai akhir pembicaraan
dia tidak mengutarakan
alasan ketidaksukaannya, sebaiknya akhiri saja dulu perbincangan
tersebut. Anda bisa meneruskannya di lain waktu ketika suasananya lebih baik.
5.
Bahasa
tubuh orang sedih, kecewa atau setres
Mengenali orang yang sedang sedih, kecewa, atau stres sangatlah
penting. Hal ini sangat erat kaitannya dengan empati. Kadang, kita tidak tahu
kalau orang yang kita ajak berkomunikasi itu sedang dalam bad mood hanya karena
dia tidak mengatakannya dan penampilannya terlihat biasa-biasa saja. Nah, jika
kita salah mengambil tindakan karena ketidaktahuan, ini bisa memperkeruh
suasana.
Tanda-Tanda Orang Sedih, Kecewa, atau Stres
Biasanya, orang yang sedang dalam keadaan ini sering lupa untuk
tampil rapih seperti biasanya. Dia juga sering menunduk dengan memegang atau
mengusap bagian belakang kepala sambil sesekali menggaruknya. Contoh yang
paling jelas dari gerakan ini adalah ketika seorang pemain sepak bola kecewa karena
tendangannya gagal membuat gol. Ketika hal ini terjadi, dia berjalan menunduk
dan tangannya sesekali mengusap kepala bagian belakang.
Gerak isyarat lainnya adalah mengusap jidat. Gerakan ini sering
dilakukan apabila orang tersebut sedang
dalam posisi duduk.
Raut wajah juga
biasanya memperlihatkan suasana ini dengan jelas. Misalnya, tatapan mata
terlihat kosong atau agak takut-takut. Mata merah berair seperti mau menangis.
Bibir bergetar dan senyumnya seperti tertahan.
Dilihat darl faktor komunikasi lain, yaitu nada suara, orang yang
berada dalam suasana ini biasanya diidentikkan dengan volume suara yang rendah
dan dalam, bisa jadi tersendat- sendat, kecepatan bicara yang lambat, tekanan
yang datar, juga nada yang serius. Semua hal ini merupakan kebalikan dari
tanda-tanda orang yang sedang bahagia.
Menghadapi Orang Sedih, Kecewa, atau Stres
Jika Anda sudah menangkap bahasa tubuh orang yang sedang kecewa
atau stres, langkah selanjutnya adalah bagaimana menghadapi mereka yang sedang
stres. Kalau kita tidak tahu cara menghadapinya, bisa-bisa malah membuat dia
semakin pusing atau bahkan Anda menambah persoalan baru baginya. Nah, agar Anda
dapat meringankan beban orang tersebut, ada beberapa tip yang dapat Anda lakukan.
Cobalah untuk berempati
terhadap apa yang dialami mereka, lalu dengarkan apa
keluhan-keluhannya. Jangan sekali-sekali Anda menyalahkan dia atas masalah yang
sedang dihadapinya. Hal yang paling
baik adalah Anda
menjadi pendengar saja.
Dengan Anda mendengarkan
penderitaan ataupun masalahnya, menurut beberapa ahli, bisa meringankan tekanan seseorang dari
masalahnya. Hal ini bisa kita samakan dengan peran psikiater yang cenderung
sebagai "pendengar", dan membantu pasien mencari sendiri solusi
permasalahannya.
Selain sebagai pendengar yang cenderung pasif, bisa saja Anda
memberikan beberapa komentar. Cobalah beri komentar yang memotivasi dan
memberikan semangat. Bujuk-secara halus dan tak diketahuinya, supaya dia
melupakan apa yang sudah terjadi.
Dalam hal ini, itulah gunanya saling memberikan masukan terhadap
orang lain (sharing time). Ada yang berpendapat, dengan menceritakan
permasalahan kepada orangtua, sahabat,
ataupun teman yang
dapat dipercayai, 50%
permasalahan akan terpecahkan.
6.
Bahasa
tubuh lainnya, gerakan tangan
Ekspresi bahasa tubuh banyak sekali bentuknya. Dari sekian banyak
isyarat, cobalah pilih mana yang merupakan isyarat bahasa tubuh, mana yang
hanya gerakan biasa dan tidak mengandung arti apa-apa. Misalnya, gerakan
tangan. Kita sering tidak menyadari bahwa tangan memegang peranan sangat
penting dalam bahasa tubuh. Gerakan
tangan bisa mengandung
banyak arti seperti
gerak-gerak yang diperlihatkan oleh bagian tubuh lainnya.
1.
Memainkan
Kacamata
Kita sering melihat
seseorang menggigit ujung
kacamatanya sambil sesekali mengeluarkannya dari
mulut, lalu memasukkannya
kembali seperti ingin menggigitnya sampai patah. Sepertinya,
gerakan ini tidak mengandung arti apa-apa dan sering dianggap sebagai suatu
kebiasaan. Padahal, gerak isyarat ini menandakan bahwa
orang tersebut ingin
mengulur-ulur waktu sampai
dia merasa nyaman untuk mengambil keputusan. Selama proses ini
berlangsung, selama itu pula dia masih bimbang serta belum menentukan
keputusannya.
2.
Mengusap
Dagu
Mengusap dagu sering dilakukan secara tidak sadar dan terlihat sangat
alami. Saat seseorang
menempelkan tangan di dagu
dan mulai mengusapnya
perlahan, proses pemikiran untuk mengambil keputusan sedang berlangsung.
Sebelum orang yang melakukan gerakan ini menarik tangannya dari dagu, selama
itu pula proses pengambilan keputusan belum selesai.
3.
Tangan
di Pinggang
Coba perhatikan ketika peragawati berjalan di atas catwalk. Saat
berjalan di tepi catwalk, tangannya sering kali diletakkan di pinggang. Bisa
satu tangan ataupun keduanya. Apakah ini merupakan gerakan yang diprogram atau
gerakan yang terjadi dengan sendirinya? Perhatikan pula bahwa pria yang
emosinya sedang meningkat, sering melakukan gerak isyarat ini dengan jelas.
Gerakan ini menunjukkan
keagresifan dan kesiagaan
seseorang terhadap
lingkungannya. Wanita, biasanya
meletakkan tangan di
pinggang sambil menyingkapkan jas
atau baju luarnya. Jika Anda menemui wanita dengan gerak isyarat ini, wanita
tersebut hendak menyerang Anda secara agresif. Menyerang di sini
bukan dalam arti
yang sebenarnya, melainkan
menyerang secara pendapat,
pengaruh, dan lain-lain.
Begitu pula dengan orang yang sedang marah. Mereka sering kali
melakukan gerak isyarat ini, baik ketika akan menyerang secara fisik maupun
tidak. Intinya, gerakan ini
menunjukkan eksistensi dan agresifitas
yang ingin ditunjukkan seseorang, tetapi ke luar dalam
bentuk bahasa tubuh.
4.
Memasukkan
Ibu Jari ke Saku Depan
Gerak ini sesungguhnya merupakan pengembangan dari gerak isyarat tangan
di pinggang. Hanya, bahasa tubuh ini lebih spesifik, yaitu memasukkan salah
satu atau kedua ibu jari kesaku celana bagian depan. Bagaimana kalau tidak
punya saku depan? Maka, gerakan ini akan dilakukan hanya sepintas, seolah-olah
ibu jarinya ingin dimasukkan ke saku bagian depan. Tetapi, saat
ingin memasukkannya dan
ternyata tidak ada
saku depan, tangannya akan
menggelosor menjadi gerakan lain.
Gerak isyarat ini menunjukkan agresifitas secara seksual jika
terjadi pada dua orang atau lebih
dari jenis kelamin
yang berbeda. Jika seorang pria menunjukkan gerakan
ini di hadapan
seorang wanita, pria
tersebut ingin menyerangnya
secara seksual. Demikian pula sebaliknya.
Tapi, bagaimana kalau
dua orang pria
melakukan gerak isyarat
ini? Jawabannya, ada
dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, mereka mengalami kelainan
seksualitas, sedangkan kemungkinan kedua, akan terjadi perkelahian di antara
mereka tidak lama lagi.
B. Tanya
jawab
1.
Apa
saja manfaat dari memahami bahasa tubuh?
Jawab : Menyelamatkan hubungan,
menyelmatkan diri dari bahaya, mendatangkan rezeki dan kebahagiaan serta lebih
mudah mendapatkan teman.
2.
Siapa
sajakah yang pernah berbohong?
Jawab : Hampir setiap orang pernah
berbohong.
3.
Di
mana kita akan mendapati orang yang sedang dilanda sedih, kecewa atau setres?
Jawab : Dimana saja, namun biasanya
lebih sering mendapati di tempat-tempat yang sepi dari keramaian.
4.
Kapan
kita menghadapi orang yang sedang marah atau melakukan penolakan pada kita?
Jawab : Biasanya terjadi pada orang
tersebut yang memang tidak menyukai diri kita, maka dia akan melakukan
penolakan.
5.
Mengapa
seseorang berbohong?
Jawab : Karena biasanya seseorang
tersebut tidak mau orang lain tahu tentang sesuatu yang mungkin hanya akan
menjadi privasinya dan bukan untuk katakan kepada orang lain.
6.
Bagaimana
cara menghadapi orang yang sedang sedih, kecewa atau setres?
Jawab : Cobalah untuk berempati terhadap
apa yang dialami mereka, lalu dengarkan apa keluhan-keluhannya. Jangan
sekali-sekali kita menyalah-kan dia atas masalah yang sedang dihadapinya. Hal
yang paling baik adalah kita menjadi pendengar saja. Dengan mendengarkan
penderitaan ataupun masalahnya, menurut beberapa ahli, bisa meringankan tekanan
seseorang dari masalahnya.
0 komentar:
Posting Komentar