Minggu, 22 Januari 2017

KOMUNIKASI PENDIDIKAN : KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM KEHIDUPAN

BAB VIII

KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM KEHIDUPAN

A.     Komunikasi Noverbal dalam Kehidupan

1.         Tingkat kepercayaan berdasarkan komunikasi verbal dan nonverbal
Komunikasi verbal/language
Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang paling sering dipakai dalam berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi Verbal dapat berupa lisan maupun tulisan, dengan berbicara atau menulis pesan. Bisa secara langsung (face-to-face) atau melalui media. Contohnya seperti seseorang yang menyampaikan perasaannya, gagasan, berbicara di telepon, menulis pesan singkat elektronik, menyampaikan informasi saat berbincang, bertukar pikiran bahkan saat emosi ataupun marah.
Ciri-ciri Komunikasi Verbal adalah:
·      Disampaikan secara lisan atau tulisan
·      Prosesnya eksplisit dan cenderung 2 arah (ada umpan balik)
·      Kualitas prosesnya seringkali ditentukan oleh komunikasi nonverbal
·      Diskrit
Faktor yang memengaruhi komunikasi Verbal adalah inteligensi. Orang yang berinteligensi rendah akan sulit menerima maksud atau pesan dari orang yang berinteligensi tinggi, karena orang yang ber inteligensi rendah pembendaharaan katanya kurang.
Komunikasi nonverbal/paralanguage
Komunikasi Non Verbal itu tuh komunikasi tanpa kata-kata yang sifatnya spontan. Dalam berkomunikasi, komunikasi non verbal hampir secara otomatis dilakuin karena komunikasi non verbal bersifat tetap dan selalu ada. Kaya volume saat berbicara, fitur, lingkungan yang memenuhi interaksi, pakaian dan penampilan. Bentuk-bentuk komunikasi nonverbal bisa dalam bentuk bahasa tubuh (body language), tanda (sign), tindakan (action), atau objek (object).
Ciri-ciri komunikasi Non Verbal
·      Disampaikan dengan isyarat (gesture), gerak-gerik (movement), postur (tipologi), parabahasa, sentuhan, penampilan fisik, ruang, jarak waktu, konsumer produk dan artefak.
·      Proses komunikasi implisit dan dapat terjadi satu arah atau dua arah.
·      Kualitas proses komunikasi bergantung pada pemahaman terhadap persepsi orang lain.
·      Lebih dapat dipercaya.
·      Multi disalurkan (jika kita bilang terimakasih sambil tersenyum).
·      Bersifat terus menerus.
Albert Mehrabian, seorang profesor Psikologi dari UCLA Amerika Serikat melakukan sebuah penelitian berkaitan dengan komunikasi bahasa tubuh. Dia meneliti beberapa responden dengan mengukur seberapa besar konsistensi atau tingkat kepercayaan berdasarkan komunikasi verbal dan nonverbal.
Professor tersebut menemukan hal-hal menarik, yaitu sebuah kesimpulan bahwa seseorang dapat dipercaya bergantung pada konsistesinya dalam tiga faktor komunikasi, yaitu; verbal (perkataan), vokal (nada suara), dan visual (bahasa tubuh). Ternyata, kadar masing- masing faktor dalam mempengaruhi personalitas individu sangatlah berbeda-beda.
Lihat gambar dibawah ini.


Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa perkataan atau isi dari apa yang kita ucapkan hanya memegang kendali sekitar 7% dari bagian yang diperlihatkan oleh lawan bicara.[1] Uniknya, bahasa tubuh -sebagai ilmu yang kurang diperhatikan dan sedikit orang yang mau mempelajarinya di tanah air tercinta ini- menduduki posisi sebanayak 55% dan siasanya, 38% adalah nada suara atau intonasi si lawan biacara ketika sedang berbicara.
Hal ini menunjukkan bahwa bahasa tubuh menjadi bagian yang lebih penting untuk diperhatikan dalam berkomunikasi dengan seseorang. Tubuh adalah benda yang sangat unik karena seluruh gearakannya merupakan sebuah aplikasi dari semua yang kita fikirkan.
2.         Manfaat mempelajari bahasa tubuh
a)    Menyelamatkan hubungan
Memahami seseorang tidaklah cukup hanya dengan mengenalnya dalam jangka waktu yang lama. Mengenal seseorang bukanlah berarti mengetahui apa yang sedang ada dipikirannya. Terkadang persahabatan atau pernikahan yang sudah terjalin begitu lama kandas ditengah jalan hanya karena kesalahpahaman yang sepele. Sebelum semua mimpi buruk itu terjadi, alangkah baiknya jika kita mengetahui bahasa komunikasi nonverbal, sesuatu yang tidak pernah diucapkan oleh lawan bicara kita. Bahas tubuh sangatlah penting dalam memahami manusia disekitar kita. Komunikasi yang sudah terjalin, jika diimbangi denga pemahaman bahasa tubuh yang baik, tentu akan menghasilkan hubungan yang harmonis. Dengan memahami bahasa tubuh, bukan hanya hubungan yang sudah terjalin begitu lama yang bisa anda selamatkan, juga hubungan yang baru beberapa menit terjalinpun akan menjadi hubungan yang langgeng.
b)   Menyelamatkan Diri dari Bahaya
Bahasa tubuh mampu menyelamatkan kita dari berbagai macam mara bahaya. Salah satu contohnya adalah penipuan. Kalau anda percaya pada seseorang baik yang sudah lama ataupun baru dikenal, padahal orang tersebut bermaksud menipu, maka jika kita tidak mampu memahami tanda-tanda melalui bahasa tubuhnya, anda pasti akan menjadi korbannya. Sebaliknya jika anda sudah mampu memahami bahasa tubuhnya, tentunya anda akan lebih waspada terhadap orang orang yang gerak geriknya mencurigakan.
c)    Mendatangkan Rezeki dan Kebahagiaan
Kemampuan memahami bahasa tubuh ternyata mampu mendatangkan kebahagiaan dan rezeki kepada kita. Misalkan anda bertemu dengan seseorang yang baru anda kenal. Orang tersebut tertarik kepada anda, tetapi karena anda tidak mampu menangkap pesan bahasa tubuhnya, maka peristiwa tersebut terlewatkan begitu saja tanpa arti dan kesan apapun. Padahal suatu kesempatan hadir beberapa saat saja, jika anda mampu memanfaatkanya denga baik, maka anda bisa memberikan dampak yang begitu luas terhadap hidup anda.
d)   Lebih mudah untuk mendapatkan teman.
Ada sebuah cerita menarik yang bisa kita ambil pelajarannya. Diruang tunggu sebuah bandara, ada seorang wanita yang sedang duduk sambil sesekali menoleh ke seorang pria yang sedang bediri tidak jauh darinya. Sambil memegang sebuah buku di tangan kanannya, wanita itu sesekali menggerakkan kakinya kedepan dan kebelakang dengan gelisah. Sementara, tangan kiri wanita ini beberapa kali membetulkan letak rambutnya yang sebenarnya sudah rapih. Bagi orang yang belum memahami bahasa tubuh dengan baik, mungkin sikap wanita ini tidak berarti apa-apa, kesan yang diterima hanyalah sebuah gerakan wajar dari seorang wanita yang sedang kesal dan lelah menunggu pesawatnya. Tetapi, lain halnya dengan pria yang dilihatnya tadi, dia memahami dengan baik bahasa tubuh wanita ini, dia dapat memabaca tingkah laku bahasa tubuh wanita ini, dan tidak membuang waktu, si pria menghampiri wanita ini, dan terjadilah perkenalan dan komunikasi dua arah dengan baik.
3.         Bahasa tubuh orang berbohong
Hampir setiap orang pernah berbohong, baik disadari maupun tidak, direncanakan atapun spontan. Bahasa tubuh, secara spontan dan sering tidak disadari, akan membeberkan kebohongan tersebut. Hal ini terjadi karena orang yang sedang berbohong lebih memerhatikan ucapannya daripada apa yang terjadi pada tubuhnya.
Tanda-Tanda Orang Berbohong
1.    Menutup mulut dan terbatuk
Menutup mulut merupakan salah satu gerakkan yang paling sering digunakan anak-anak ketika berbohong. Orang dewasa pun sering melakukan hal yang sama. Selain menutup mulut, banyak juga orang yang menyamarkan kebohongannya dengan pura-pura batuk. Padahal, dia tidak sedang terkena penyakit batuk. Keinginan untuk menutup mulut merupakan gerak refleks yang terjadi dengan sendirinya. Saat itu, tanpa disadari, otak menyuruh tangan untuk menghentikan kata-kata bohong yang diucapkan.
2.    Menyentuh hidung
Orang yang sedang berbohong, dengan sendirinya akan melakukan gerakan mengusap bagian bawah hidung, baik secara lambat maupun cepat. Biasanya, gerakannya hanya ringan dan lembut dibagian bawah hidung, bukan menggosoknya dengan keras atau menggaruk hidung. Akan tetapi, Anda harus hati-hati dengan gerak isyarat ini karena bisa saja hidung lawan bicara Anda memang sedang gatal. Penjelasan adalah sewaktu pikiran negatif (berbohong) memasuki alam bawah sadar, otak serta-merta akan menyuruh tangan untuk menutup mulut. Hal ini merupakan respons dari mulut yang baru saja mengucapkan kata-kata yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Akan tetapi, saat terakhir tangan menuju mulut, agar usahanya tidak terlalu jelas terlihat menutup mulut, tangan ditarik menjauhi wajah. Hasilnya adalah sentuhan cepat di hidung. Biasanya, gerakan ini terjadi secara alamiah  sehingga    orang kadang  terkecoh  kalau  sebenarnya  gerakan  ini  menunjukkan  kebohongan sendiri.
3.    Memalingkan pandangan,  Menggosokan mata,  jumlah kedipan
Mata dapat menceritakan suasana hati, termasuk ketika anda berbohong. Saat berbohong, mata akan selalu berupaya untuk melihat ke arah lain. Entah itu ke bawah, ke atas, yang penting bukan ke lawan bicara. Bahkan yang paling sering terjadi adalah mata menerawang entah ke mana, sementara rnulut terus berbicara-tentunya berbicara bohong.
Biasanya, memalingkan pandangan juga diikuti dengan gerak isyarat menggosok mata seolah-olah sedang gatal, padahal tidak. Bisa juga pandangan tetap tertuju kepada lawan bicara, tetapi mata sering terasa gatal (tidak benar-benar gatal). Gerakan menggosok mata tidak harus selalu dilakukan di bagian mata, tetapi bisa juga di sekitar mata, seperti di bawah mata atau sekitar alis.
Cara   lain   mendeteksi   kebohongan   adalah   dengan   memerhatikan   adanya peningkatan  jumlah  kedipan  mata.  Orang  yang  berbohong  menjadi  gugup sehingga saraf matanya bekerja lebih cepat daripada biasanya.
4.    Memalingkan wajah
Memalingkan wajah bisa dilakukan setelah atau sebelum menggosok mata. Orang   yang   tidak   memandang   lawannya   ketika   sedang   berbicara   atau mendengarkan, sebenarnya sedang mencoba untuk menyembunyikan sesuatu.
Dalam gerak isyarat ini ada beberapa pengecualian, bergantung budaya. Saat berbicara, beberapa orang bahkan tidak berani menatap lawan bicaranya atau seminimal mungkin menghindari kontak mata. Orang-orang yang pemalu atau tidak percaya diri, biasanya melakukan hal ini bukan karena sedang berbohong. Dalam budaya Jawa, misalnya, orang yang lebih muda usianya, jika berbicara dengan yang lebih tua, akan lebih sopan dengan tidak terlalu sering menatap wajah orang yang lebih tua. Untuk itu, berhati-hatilah dengan pengecualian ini.
5.    Menggaruk leher
Gerak isyarat menggaruk leher biasanya dilakukan dengan jari telunjuk. Hal ini menunjukkan keraguan atau ketidakpastian dari perkataan yang baru saja diucapkan.Gerakan isyarat ini bisa dilakukan di sisi kanan ataupun kiri leher, baik dengan menggunakan tangan kiri maupun tangan kanan. Gerakan  ini  rnerupakan  respons  saraf-saraf  di  sekitar  leher yang  pada  saat berbohong akan terasa  gatal. Sebenarnya, gerakan ini merupakan satu kesatuan dengan gerakan menutup rnulut dan menyentuh hidung.
6.    Perubahan nada suara
Apabila kita amati orang yang sedang diwawancarai  oleh  seorang  presenter  televisi  atau  radio. Kadang, perkataannya terdengar tidak menunjukkan intonasi yang jelas sehingga harus diulang kembali. Perkataan yang tidak jelas disebabkan oleh volume suara yang mengecil atau artikulasi suara yang tidak jelas. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar perkataannya tidak benar. Walaupun orang tersebut sudah berusaha berbicara seperti biasanya, suara yang keluar sangat berbeda dengan harapannya. Hal ini tidak dapat dihindari dan terjadi secara tiba-tiba karena alam bawah sadar mengendalikan ucapan kita.
Menghadapi Orang yang Berbohong
Sebelum memastikan apakah seseorang berbohong atau tidak, sebaiknya  tangkaplah beberapa gerak isyarat bahasa nonverbalnya terlebih dahulu. Jangan terpaku pada satu gerak saja. Beberapa gerak isyarat yang saling mendukung akan lebih baik karena mungkin saja analisis Anda salah.
Anda dapat langsung mengatakan kepada lawan bicara Anda bahwa yang dikatakannya tidak benar. Namun, jika hal ini tidak memungkinkan, cukuplah Anda mengetahui kalau dia sedang berbohong. Bisa juga Anda berpura-pura tidak tahu agar dia menganggap Anda memercayai perkataannya. Semua itu terserah Anda. Namun, akan lebih bijaksana jika Anda menyadarkan orang yang sedang berbohong dengan cara yang baik. Dengan mempelajari bahasa tubuh, Anda dapat lebih waspada dalam menghadapi bermacam-macam orang.
4.         Bahasa tubuh orang menolak atau marah
Suasana  hati  pasti  akan  tertampilkan  dalam  tingkah  laku.  Saat menolak  atau  tidak  menyukai  sesuatu,  raut  wajahnya pasti berubah cemberut dan tidak sedap dipandang.
Tanda-Tanda Penolakan
1.    Menyilang tangan di dada
Jika seseorang menyilangkan lengannya di hadapan Anda, terlebih lagi ketika Anda sedang berbicara, sesungguhnya orang tersebut merasa tidak nyaman dengan  situasi  saat  itu. Sikap  ini  bisa  diartikan  sebagai  penolakan  atas kehadiran Anda. Orang yang merasa terancam juga akan melakukan gerakan ini secara tidak sadar sebagai isyarat pertahanan. Beberapa ahli bahasa tubuh menafsirkan gerak isyarat ini untuk menunjukkan bahwa seseorang berada dalam kondisi tertutup terhadap lingkungan di sekitarnya.
2.    Kombinasi gerakan tangan dan kaki
Menyilangkan tangan di dada akan terlihat jelas saat berdiri. Bagaimana kalau sedang duduk? Saat duduk, isyarat ini akan diperkuat dengan menyilangkan kaki atau tungkai. Kaki yang disilangkan menunjukkan sikap menantang dan siap bersaing. Jika kedua gerak isyarat ini keluar, berarti situasi bertambah buruk. Selain itu, saat berdiri, jika seseorang cenderung menolak Anda, dia juga akan mengambil jarak jauh.
3.    Kombinasi gerakan tangan dan tatapan
Gerak  isyarat  adalah  memainkan  tangan-misalnya  meremas  rok  atau  berbuat seolah-olah   sedang   membersihkan   pakaian-sambil   mengalihkan   tatapan. Bahasa tubuh seperti ini biasanya terjadi ketika seseorang tidak mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapat dan ketidaksukaannya terhadap seseorang.
Menghadapai Orang yang Menolak Anda
Ketika mendapati lawan bicara tidak menyukai Anda atau pendapat Anda, ada baiknya hentikan dulu perbincangan yang sedang berlangsung. Beralihlah ke topik lain. Cobalah untuk menanyakan pendapatnya, lalu secara  perlahan-Iahan masuk lagi ke topik pembicaraan sebelumnya. Ketika pembicaraan telah kembali lagi ke topik awal, Anda bisa bertanya, "Apa yang sebaiknya saya lakukan?", bukan yang menurut Anda baik untuk dilakukan. Selama perbincangan tersebut, jangan  sekali-sekali  membantahnya.  Anggap  saja  yang  diucapkannya  itu merupakan  alasan  ketidaksukaannya  terhadap  Anda.  Kalau  Anda  sudah mengetahui alasan ketidaksukaannya secara tidak langsung, akan lebih mudah bagi  Anda  untuk  berinteraksi  dengannya  pada  tahap  selanjutnya.  Tetapi sebaliknya,  jika  sampai  akhir  pembicaraan  dia  tidak  mengutarakan  alasan ketidaksukaannya, sebaiknya akhiri saja dulu perbincangan tersebut. Anda bisa meneruskannya di lain waktu ketika suasananya lebih baik.
5.         Bahasa tubuh orang sedih, kecewa atau setres
Mengenali orang yang sedang sedih, kecewa, atau stres sangatlah penting. Hal ini sangat erat kaitannya dengan empati. Kadang, kita tidak tahu kalau orang yang kita ajak berkomunikasi itu sedang dalam bad mood hanya karena dia tidak mengatakannya dan penampilannya terlihat biasa-biasa saja. Nah, jika kita salah mengambil tindakan karena ketidaktahuan, ini bisa memperkeruh suasana.
Tanda-Tanda Orang Sedih, Kecewa, atau Stres
Biasanya, orang yang sedang dalam keadaan ini sering lupa untuk tampil rapih seperti biasanya. Dia juga sering menunduk dengan memegang atau mengusap bagian belakang kepala sambil sesekali menggaruknya. Contoh yang paling jelas dari gerakan ini adalah ketika seorang pemain sepak bola kecewa karena tendangannya gagal membuat gol. Ketika hal ini terjadi, dia berjalan menunduk dan tangannya sesekali mengusap kepala bagian belakang.
Gerak isyarat lainnya adalah mengusap jidat. Gerakan ini sering dilakukan apabila orang  tersebut  sedang  dalam  posisi  duduk.  Raut  wajah  juga  biasanya memperlihatkan suasana ini dengan jelas. Misalnya, tatapan mata terlihat kosong atau agak takut-takut. Mata merah berair seperti mau menangis. Bibir bergetar dan senyumnya seperti tertahan.
Dilihat darl faktor komunikasi lain, yaitu nada suara, orang yang berada dalam suasana ini biasanya diidentikkan dengan volume suara yang rendah dan dalam, bisa jadi tersendat- sendat, kecepatan bicara yang lambat, tekanan yang datar, juga nada yang serius. Semua hal ini merupakan kebalikan dari tanda-tanda orang yang sedang bahagia.
Menghadapi Orang Sedih, Kecewa, atau Stres
Jika Anda sudah menangkap bahasa tubuh orang yang sedang kecewa atau stres, langkah selanjutnya adalah bagaimana menghadapi mereka yang sedang stres. Kalau kita tidak tahu cara menghadapinya, bisa-bisa malah membuat dia semakin pusing atau bahkan Anda menambah persoalan baru baginya. Nah, agar Anda dapat meringankan beban orang tersebut, ada beberapa tip yang dapat Anda  lakukan.
Cobalah  untuk  berempati  terhadap  apa yang  dialami mereka, lalu dengarkan apa keluhan-keluhannya. Jangan sekali-sekali Anda menyalahkan dia atas masalah yang sedang dihadapinya. Hal  yang  paling  baik  adalah  Anda  menjadi  pendengar  saja.  Dengan  Anda mendengarkan penderitaan ataupun masalahnya, menurut beberapa ahli, bisa  meringankan tekanan seseorang dari masalahnya. Hal ini bisa kita samakan dengan peran psikiater yang cenderung sebagai "pendengar", dan membantu pasien mencari sendiri solusi permasalahannya.
Selain sebagai pendengar yang cenderung pasif, bisa saja Anda memberikan beberapa komentar. Cobalah beri komentar yang memotivasi dan memberikan semangat. Bujuk-secara halus dan tak diketahuinya, supaya dia melupakan apa yang sudah terjadi.
Dalam hal ini, itulah gunanya saling memberikan masukan terhadap orang lain (sharing time). Ada yang berpendapat, dengan menceritakan permasalahan kepada  orangtua,  sahabat,  ataupun  teman  yang  dapat  dipercayai, 50% permasalahan  akan  terpecahkan.
6.         Bahasa tubuh lainnya, gerakan tangan
Ekspresi bahasa tubuh banyak sekali bentuknya. Dari sekian banyak isyarat, cobalah pilih mana yang merupakan isyarat bahasa tubuh, mana yang hanya gerakan biasa dan tidak mengandung arti apa-apa. Misalnya, gerakan tangan. Kita sering tidak menyadari bahwa tangan memegang peranan sangat penting dalam bahasa tubuh. Gerakan   tangan   bisa   mengandung   banyak   arti   seperti   gerak-gerak yang diperlihatkan oleh bagian tubuh lainnya.
1.    Memainkan Kacamata
Kita  sering  melihat  seseorang  menggigit  ujung  kacamatanya  sambil  sesekali mengeluarkannya  dari  mulut,  lalu  memasukkannya  kembali  seperti  ingin menggigitnya sampai patah. Sepertinya, gerakan ini tidak mengandung arti apa-apa dan sering dianggap sebagai suatu kebiasaan. Padahal, gerak isyarat ini menandakan  bahwa  orang  tersebut  ingin  mengulur-ulur  waktu  sampai  dia merasa nyaman untuk mengambil keputusan. Selama proses ini berlangsung, selama itu pula dia masih bimbang serta belum menentukan keputusannya.
2.    Mengusap Dagu
Mengusap dagu sering dilakukan secara tidak sadar dan terlihat  sangat  alami.  Saat  seseorang  menempelkan tangan  di  dagu  dan  mulai  mengusapnya  perlahan, proses pemikiran untuk mengambil keputusan sedang berlangsung. Sebelum orang yang melakukan gerakan ini menarik tangannya dari dagu, selama itu pula proses pengambilan keputusan belum selesai.
3.    Tangan di Pinggang
Coba perhatikan ketika peragawati berjalan di atas catwalk. Saat berjalan di tepi catwalk, tangannya sering kali diletakkan di pinggang. Bisa satu tangan ataupun keduanya. Apakah ini merupakan gerakan yang diprogram atau gerakan yang terjadi dengan sendirinya? Perhatikan pula bahwa pria yang emosinya sedang meningkat, sering melakukan gerak isyarat ini dengan jelas.
Gerakan  ini  menunjukkan  keagresifan  dan  kesiagaan  seseorang  terhadap lingkungannya.  Wanita,  biasanya  meletakkan  tangan  di  pinggang  sambil menyingkapkan jas atau baju luarnya. Jika Anda menemui wanita dengan gerak isyarat ini, wanita tersebut hendak menyerang Anda secara agresif. Menyerang di  sini  bukan  dalam  arti  yang  sebenarnya,  melainkan  menyerang  secara pendapat, pengaruh, dan lain-lain.
Begitu pula dengan orang yang sedang marah. Mereka sering kali melakukan gerak isyarat ini, baik ketika akan menyerang secara fisik maupun tidak. Intinya, gerakan  ini menunjukkan  eksistensi dan  agresifitas  yang  ingin  ditunjukkan seseorang, tetapi ke luar dalam bentuk bahasa tubuh.
4.    Memasukkan Ibu Jari ke Saku Depan
Gerak ini sesungguhnya merupakan pengembangan dari gerak isyarat tangan di pinggang. Hanya, bahasa tubuh ini lebih spesifik, yaitu memasukkan salah satu atau kedua ibu jari kesaku celana bagian depan. Bagaimana kalau tidak punya saku depan? Maka, gerakan ini akan dilakukan hanya sepintas, seolah-olah ibu jarinya ingin dimasukkan ke saku bagian depan. Tetapi,  saat  ingin  memasukkannya  dan  ternyata  tidak  ada  saku  depan, tangannya akan menggelosor menjadi gerakan lain.
Gerak isyarat ini menunjukkan agresifitas secara seksual jika terjadi pada dua orang   atau   lebih   dari   jenis   kelamin   yang   berbeda. Jika seorang   pria menunjukkan  gerakan  ini  di  hadapan  seorang  wanita,  pria  tersebut  ingin menyerangnya secara seksual. Demikian pula sebaliknya.
Tapi, bagaimana kalau  dua  orang  pria  melakukan  gerak  isyarat  ini?  Jawabannya,  ada  dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, mereka mengalami kelainan seksualitas, sedangkan kemungkinan kedua, akan terjadi perkelahian di antara mereka tidak lama lagi.

B.     Tanya jawab

1.         Apa saja manfaat dari memahami bahasa tubuh?
Jawab : Menyelamatkan hubungan, menyelmatkan diri dari bahaya, mendatangkan rezeki dan kebahagiaan serta lebih mudah mendapatkan teman.
2.         Siapa sajakah yang pernah berbohong?
Jawab : Hampir setiap orang pernah berbohong.
3.         Di mana kita akan mendapati orang yang sedang dilanda sedih, kecewa atau setres?
Jawab : Dimana saja, namun biasanya lebih sering mendapati di tempat-tempat yang sepi dari keramaian.
4.         Kapan kita menghadapi orang yang sedang marah atau melakukan penolakan pada kita?
Jawab : Biasanya terjadi pada orang tersebut yang memang tidak menyukai diri kita, maka dia akan melakukan penolakan.
5.         Mengapa seseorang berbohong?
Jawab : Karena biasanya seseorang tersebut tidak mau orang lain tahu tentang sesuatu yang mungkin hanya akan menjadi privasinya dan bukan untuk katakan kepada orang lain.
6.         Bagaimana cara menghadapi orang yang sedang sedih, kecewa atau setres?
Jawab : Cobalah untuk berempati terhadap apa yang dialami mereka, lalu dengarkan apa keluhan-keluhannya. Jangan sekali-sekali kita menyalah-kan dia atas masalah yang sedang dihadapinya. Hal yang paling baik adalah kita menjadi pendengar saja. Dengan mendengarkan penderitaan ataupun masalahnya, menurut beberapa ahli, bisa meringankan tekanan seseorang dari masalahnya.  



[1] Dianita Eka Putra, Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh, 2010, Kaifa, hlm. 17.

0 komentar:

Posting Komentar