Minggu, 22 Januari 2017

KOMUNIKASI PENDIDIKAN : PROSES KOMUNIKASI

BAB IX

PROSES KOMUNIKASI

A.     Proses Komunikasi

1.    Proses Komunikasi secara Primer
Proses komunikasi primer (Primary Process) adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk idea, informasi atau opini; baik mengenal hal yang konkret maupun yang abstrak; bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu dan masa yang akan datang.
Kial (gestrure) memang dapat menerjemahkan pikiran seseorang sehingga terekspresikan secara fisik. Akan tetapi menggapaikan tangan, atau memainkan jarijemari, atau mengedipkan mata, atau menggerakkan anggota tubuh lainnya hanya dapat mengkomunikasikan hal-hal tertentu saja (sangat terbatas).
Demikian pula isyarat dengan menggunakan alat seperti kentungan, bedug, sirine, dan lain-lain serta warna mempunyai makna tertentu. Kedua lambang itu amat terbatas kemampuannya dalam mentransmisikan pikiran seseorang kepada orang lain.
Gambar sebagai lambang yang banyak dipergunakan dalam komunikasi memang melebihi kial, isyarat, dan warna dalam hal kemampuan 'menerjemahkan” pikiran seseorang, tetapi tetap tidak melebihi bahasa. Buku-buku yang ditulis dengan bahasa sebagai lambang untuk menerjemahkan pemikiran tidak mungkin diganti oleh gambar, apalagi oleh lambang-lambang lainnya.
Demi efektifnya komunikasi, lambang-lambang tersebut sering dipadukan penggunaannya. Dalam kehidupan sehari-hari bukanlah hal yang luar biasa apabila kita terlibat dalam komunikasi yang menggunakan bahasa disertai gambar-gambar berwarna.
Berdasarkan hal di atas, pikiran dan atau perasaan seseorang baru akan diketahui oleh dan akan ada dampaknya bagi orang lain apabila ditransmisikan menggunakan media primer tadi, yakni lambang-lambang. Dengan perkataan lain, pesan (message) yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan terdiri atas isi (the content) dan lambang (symbol).
Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan perkataan lain, komunikasi adalah proses membuat sebuah pesan setara bagi komunikator dan komunikan.
Proses tersebut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. la memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan akan menterjemahkan sandi (decode) pesan dari komunikator itu. Ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertiannya. Dalama proses itu komunikator berfungsi sebagai penyandi (encoder) dan komunikan berfungsi sebagai penerjemah sandi (decoder).
Dalam proses penyandian (coding) itu komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi hanya ke dalam kata bermakna yang pernah dia ketahui dalam pengalamannya masing-masing. Komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan komunikator cocok dengan kerangka acuan, yakni paduan pengalaman dan pengertian yang pernah diterima komunikan. Bidang pengalaman merupakan faktor yang amat penting dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya bila pengalaman komunikan tidak sama dengan pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain.
2.    Proses Komunikasi secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat telepon, surat kabar, majalah, radio televisi, film, dan banyak lagi media kedua yang sering digunakan.
Komunikasi bermedia (mediated communication) mengalami kemajuan dengan memadukan komunikasi berlambang bahasa dan berlambang gambar dan warna. Maka film, televisi dan video pun sebagai media yang mengandung bahasa, gambar, dan warna melanda masyarakat.
Pentingnya peranan media, yakni media sekunder, dalam proses komunikasi disebabkan oleh efisiennya dalam mencapai komunikan. Surat kabar, radio, atau televisi misalnya, merupakan media yang efisien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang banyak. Jelas efisien karena dengan menyiarkan sebuah pesan satu kali saja, sudah tersebar luas kepada khalayak yang begitu banyak jumlahnya, bukan saja jutaan melainkan puluhan juta bahkan ratusan juta, seperti misalnya pidato kepala negara yang disiarkan melalui radio atau televisi. Pertandingan sepakbola yang disiarkan secara langsung, ataupun peragaan busana musim panas di Eropa yang bisa disaksikan oleh penonton di Asia. Sehingga para wanita pun tidak ketinggalan dalam mengikuti trend berpakaian.
Umpan balik dalam komunikasi bermedia, terutama media massa biasanya dinamakan umpan balik tertunda (delayed feedback) karena sampainya tanggapan atau reaksi khalayak kepada komunikator memerlukan tenggang waktu.
Karena proses komunikasi sekunder ini merupakan sambungan komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu, maka dalam menata lambang-lambang untuk memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri sifat-sifat media yang akan digunakan. Komunikan media surat poster atau papan pengumuman akan berbeda dengan komunikan surat kabar, radio, televisi atau film.
Komunikasi sekunder bermedia dapat diklasifkasikan sebagai media massa dan media nirmasa atau media nonmassa. Surat kabar, radio televisi dan film di bioskop memiliki ciri tertentu, antara lain massif atau massal. Tertuju kepada sejumlah orang dalam jumlah yang relatif amat banyak berbeda dengan media nirmassa seperti telepon, papan pengumuman yang tertuju kepada satu orang atau sejumlah orang.

B.     Tanya Jawab

1.         Apa yang dimaksud dengan komunikasi secara primer?
Jawab : Proses komunikasi primer (Primary Process) adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
2.         Siapa yang bertugas menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan
Jawab : Komunikator atau pengirim pesan.
3.         Di mana terjadinya proses komunikasi?
Jawab : Proses komunikasi dapat terjadi dimana saja.
4.         Kapan proses komunikasi secara sekunder terjadi?
Jawab : Proses komunikasi sekunder terjadi pada saat proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Contoh medianya adalah surat telepon, surat kabar, majalah, radio televisi, film, dan banyak lagi media kedua yang sering digunakan.
5.      Mengapa dalam keberhasilan komunikasi harus memperhatikan pengalaman komunikator dan komunikan yang sama?
Jawab : Karena komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan komunikator cocok dengan pengalaman dan pengertian yang pernah diterima komunikan. Apabila antara pengalaman komunikator dan komunikan tidak cocok maka akan terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi.
6.     Bagaimana umpan balik yang diberikan oleh komunikan pada proses komunikasi secara sekunder melalui media massa?
Jawab : Karena, umpan balik pada media massa termasuk pada umpan balik tertunda maka kita  harus menjalani langkah-langkah dalam memberikan umpan balik. Mulai dari mengirimi pesan kritik pada alamat yang diberikan di media massa, dan kita harus menunggu surat kita dibaca oleh pihak yang terkait. Maka proses dari umpan balik tertunda ini akan memakan waktu yang lama.

 

0 komentar:

Posting Komentar