Minggu, 22 Januari 2017

MAKALAH KOMUNIKASI : FUNGSI KOMUNIKASI + SCRIPT DIALOG

MAKALAH KOMUNIKASI PENDIDIKAN
“FUNGSI KOMUNIKASI”

      
Disusun Oleh :
             1.     Dea Tita Hastika (20158300219)
             2.     Indri Mahayati    (20158300217)

Dosen Pengampu
  Errina Setiawati Kesumadewi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
STKIP KUSUMA NEGARA
JAKARTA
2016

KATA PENGANTAR


            Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga untuk para keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman. Karena atas rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Fungsi Komunikasi”.
            Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Komunikasi Pendidikan”. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Errina Setiawati Kesumadewi, M.Pd. selaku dosen pengampu, teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penyusunan materi dalam makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat dari buku maupun internet.
            Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan memberikan gambaran mengenai materi terkait. Sehingga pembaca dapat menggunakan makalah ini sebagai literatur pendukung dalam pengembangan bidang ilmu selanjutnya yang terkait dengan fungsi komunikasi.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan makalah ini. Besar harapan penulis agar penulisan makalah ini dapat berguna bagi siapapun dan dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembaca dalam mengembangkan ilmu Komunikasi Pendidikan.

  Jakarta, 15 Oktober 2016


Penulis



BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Komunikasi merupakan sarana yang paling vital bagi setiap manusia untuk mengerti dirinya sendiri, mengerti orang lain dan memahami lingkungannya. Komunikasi tidak saja dikenal dalam bidang kehumasan (Public relations) ataupun dalam dunia pers, melainkan mempunyai cakrawala pemahaman yang sangat luas. Hampir di setiap aspek kehidupan manusia terjalin proses komunikasi yang disadari maupun tidak disadari.
Komunikasi menjadi sarana bagi manusia untuk menjalin hubungan sosial diantaranya, hubungan sosial yang terjalin akan memudahkan setiap individu untuk memenuhi kehendak dan kebutuhannya.
Tujuan-tujuan dalam berkomunikasi, oleh para pakarnya diasumsikan sebagai fungsi komunikasi. Fungsi-fungsi komunikasi yang dipaparkan dalam keilmuan komunikasi merupakan tujuan-tujuan yang hendak dicapai ketika terjadi komunikasi antarindividu. Tujuan-tujuan yang dimaksud akan tercapai bila respon yang diberikan komunikan adalah respon yang positif.
Dalam makalah ini akan dijelaskan secara sederhana beberapa fungsi-fungsi komunikasi yang telah dirumuskan oleh pakarnya.

B.     Rumusan Masalah

1.    Apa saja yang menjadi fungsi dari komunikasi?

C.     Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.    Mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam fungsi komunikasi


BAB II

PEMBAHASAN

A.          Fungsi Komunikasi

          Komunikasi merupakan suatu hal yang penting yang biasanya kita gunakan untuk terhubung satu sama lain antar individu maupun kelompok. Komunikasi sudah menjadi suatu hal yang lazim yang tidak akan bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari yang kita jalani. Dengan berkomunikasi, kita akan saling mengenal dan saling terhubung antarindividu. Baik itu sebagai keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah maupun lingkungan kerja. Dengan berkomunikasi kita akan tahu bagaimana keinginan, kegiatan dan berbagai macam hal yang tidak kita ketahui mengenai individu serta saling bertukar informasi untuk pengetahuan.
          Komunikasi tidak hanya berkutat pada persoalan pertukaran berita dan pesan, tetapi juga melingkupi kegiatan individu dan kelompok berkaitan dengan tukar menukar data, fakta, dan ide. Dalam penggunaanya, komunikasi memiliki fungsi umum antara lain :
1)             Mempengaruhi dan di pengaruhi.
         Hal ini berkaitan dengan to change the behaviour and society. Penjelasannya, komunikasi memiliki fungsi dalam mempengerahuhi mempengaruhi penerima komunikasinya (komunikan), baik itu dalam bentuk motivasi, persuasi, stimulasi dan sebagainya. Perhatikan percakapan berikut :
         Udin adalah siswa kelas 5 SDN Parangparangan 01. Suatu hari Udin berbincang-bincang dengan teman satu kelasnya, Jono perihal HP kekinian yang baru Udin beli.
Udin :  “Jon, keren gak nih HP kekinian punyaku?” (sambil mengibas-                         ngibas HP yang dipegangnya)
Jono  :  “Oh… Dirimu beli HP baru Din?”
Udin :  “Iya nih Jon, Bapakku baru saja jual tanah dikampung terus
            Bapak membelikan HP merk xiaomay ini Jon. Bagus kan?”
            (Udin berniat menyombongkan diri)
Jono  :  “Enggak ah, biasa aja Din.” (menjawab dengan muka datar)
Udin :  “Loh.. dirimu kok gak takjub jon?” (pasang wajah melongo)
Jono  : “Biasa aja Din xiaomay mah, masih bagusan HP diriku, kazus
            HP paling hot!”
Udin :  “Serius dirimu Jon? Memangnya kualitas kazus bagus Jon?”
Jono  :  “Lah jangan ditanya lagi Din, soal kualitas kazus ahlinya, apel,
            sungsang, oppah, xiaomay, nukieu mah kalah semua Jon!”
Udin :  “Wah yasudah deh Jon, kalau begitu diriku minta ganti HP jadi
            kazus aja deh.”
         Akhirnya setelah sampai dirumah, Udin merengek kepada Bapak untuk dibelikan HP kazus seperti miliknya Jono.

         Dari percakapan diatas, tersirat bahwa komunikasi memiliki fungsi mempengaruhi dan dipengaruhi. Dimana tokoh Jono telah mempengaruhi tokoh Udin untuk membeli hp yang sama sepertinya, dan tokoh Udin telah berhasil dipengaruhi oleh Jono karena setelah pulang kerumah, tokoh Udin meminta untuk dibelikan hp yang sama seperti Jono.
2)             Mengandung beberapa fungsi insidental atau netral.
         Fungsi insidental atau netral ini berarti fungsi yang tidak langsung mempengaruhi tercapainya tujuan dan hubungan dalam pergaulan sosial. Perhatikan percakapan berikut.
         Suatu hari, Udin diminta Ibunya untuk menjaga adik kecilnya Juminah karena Ibu harus belanja ke pasar. Baru ditinggal 5 menit,  Juminah telah mengubah pemandangan ruang tamu menjadi sebuah kapal pecah. Udin yang melihatnya pun sontak kaget karna terkejut.
Udin      :  “Juminaaaaah, ini ruang tamu kamu apain jadi berantakan begini?”
Juminah :  “Enggak abang, Juminah gak apa-apain. Juminah cuma lagi mainan aja.”
Udin      :  “Yaudah, kalau gitu kamu beresin dulu mainan yang berantakan ini. Ntar kalau Ibu liat pasti ada perang ketiga dirumah.”
Juminah :  “Hoooaaaam” (Juminah pun berlalu ke kamar tanpa menggubris ucapannya Udin)

         Dari percakapan diatas, tersirat fungsi komunikasi mengandung beberapa fungsi insidental/netral. Dimana, tokoh Juminah tidak langsung mengerjakan apa yang diperintahkan oleh tokoh Udin, padahal tujuan komunikasi yang dilakukan oleh tokoh Udin adalah agar tokoh Juminah segera membersihkan mainan yang berantakan. Sehingga dalam percakapan diatas, komunikasi yang dilakukan oleh tokoh Udin tidak langsung mempengaruhi tujuan komunikasi yang seharusnya diharapkan.
3)             Komunikasi dapat menciptakan rasa pemahaman (mutual understanding), tingkat penerimaan (common understanding atau mutual agreement) dan motivasi, terutama untuk menjawab hal terkait who says, what, in which channel, to whom, dan in which effect di dalam keberhasilan komunikasi.
       Maksudnya disini ialah, komunikasi memiliki fungsi untuk menjelaskan jawaban dari berbagai pertanyaan yang diajukan, yaitu :
(1)     Komunikator (siapa yang mengatakan?)
(2)     Pesan (mengatakan apa?)
(3)     Media (melalui saluran/channel/media apa?)
(4)     Komunikan (kepada siapa?)
(5)     Efek (dengan dampak/efek apa?)
       Jadi, berdasarkan pertanyaan dan jawaban itulah, secara sederhana dapat disimpulkan proses komunikasi dimulai dari pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima (komunikan) yang menimbulkan efek tertentu.
Apabila dilihat dari makna ini, ada beberapa fungsi yang melekat dalam proses komunikasi menurut Onong Uchyana Effendy (2009:31) :
1)             Fungsi menyampaikan informasi (to inform)
Fungsi menyampaikan informasi adalah untuk memberi tahu orang lain yang belum mengetahui informasi dan juga mengerti apa yang sebelumnya tidak pernah diketahui. Dalam menyampaikan informasi ini bertujuan untuk menyampaikan informasi dari komunikator kepada komunikan, yang sifatnya memberi tahu. Selain itu komunikasi disini sifatnya tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga sebagai pemroses, penyimpan dan juga penyebar informasi.
2)             Fungsi mendidik (to educate)
Fungsi mendidik adalah mengetahui peran komunikasi dalam menyampaikan pengetahuan agar dapat mengerti, serta memberi pendidikan bagi yang membutuhkan. Fungsi mendidik yang dimaksud disini adalah memberi pelajaran dan pengertian agar lebih baik dan dapat memberikan pengertian tentang arti pentingnya komunikasi dalam pendidikan.
3)             Fungsi menghibur (to entertain)
Fungsi menghibur dalam komunikasi merupakan fungsi untuk memberikan hiburan bagi orang yang kesusahan ataupun memberikan situasi yang fresh dalam melakukan komunikasi. Komunikasi tidak hanya memberikan informasi, mendidik atau fungsi yang formal, tetapi juga dapat berfungsi menghibur dan memberikan kesenangan antara komunikator dan komunikan.
4)             Fungsi mempengaruhi (to influence)
Fungsi mempengaruhi yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham keyakinan untuk dapat melakukan suatu perbuatan  atau keyakinan, karena kemampuan komunikator dalam mempengaruhinya saat melakukan komunikasi antara keduanya. Pengaruh (persuasif) ini bersumber dari komunikator yang berusaha mempengaruhi komunikan untuk mengikuti kemauan dan mengikuti ide atau gagasan yang dilontarkan komunikator.

Sementara itu, Mudjoto (2006) yang dikutip oleh Widjaya menyatakan bahwa fungsi komunikasi meliputi:
1)             Alat suatu organisasi sehingga seluruh kegiatan organisasi dapat diorganisasikan (dipersatukan) untuk mencapai tujuan tertentu.
2)             Alat untuk mengubah perilaku para anggota dalam suatu organisasi.
3)             Alat agar informasi dapat disampaikan kepada seluruh anggota organisasi.

Berdasarkan fungsi tersebut, komunikasi berperan penting bagi organisasi dalam mencapai tujuan. Adapun Deddy Mulyana (2004) dalam bukunya, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa fungsi komunikasi terdiri atas empat bagian, yaitu sebagai berikut.
1)             Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri untuk kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain melalui komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi, terjalin kerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.
2)             Komunikasi  Ekspresif
Komunikasi ekspresif dapat dilakukan dengan sendirian ataupun kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan memengaruhi orang lain, tetapi dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan (emosi). Perasaan tersebut dikomunikasikan melalui pesan nonverbal, perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin dan benci dapat diungkapkan melalui kata-kata, terutama melalui perilaku nonverbal.
3)             Komunikasi Ritual
Komunikasi ritual dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan berbagai upacara sepanjang tahun dan sepanjang hidup yang disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai upacara kelahiran, khitanan, ulang tahun, pertunangan, pernikahan, dan masih banyak lagi. Dalam acara tersebut, orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku tertentu yang bersifat simbolis. Ritual lain seperti berdoa (shalat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, ibadah haji, upacara bendera, upacara wisuda, perayaan Lebaran, Natal juga termasuk komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual menegaskan kembali komitmen pada tradisi keluarga, suku, bangsa, negara, ideologi, dan agama.
4)             Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku, atau menggerakkan tindakan dan untuk menghibur. Semua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi yang bersifat memberitahukan atau menerangkan mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya memercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui. Sebagai instrumen, komunikasi tidak hanya digunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, tetapi juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.
Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek, misalnya memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, dan sebagainya. Adapun jangka panjang dapat diraih melalui keahlian komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing, ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan tersebut berkaitan dalam arti bahwa berbagai pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam karier, misalnya memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial dan kekayaan.

B.          Script Dialog Fungsi Komunikasi

#EPISODE 1 (DITINGGAL PACAR KARNA KOMUNIKASI)
        Pada suatu hari, dikala teriknya matahari terdengar suara rintihan tangis dari sesosok wanita bernama Hayati. Lalu sesosok wanita lain menghampirinya.
Hayati    :    “Huhuhuhuhuhuhuhu ………………………..”
Hasti      :    “Oladala, mba’e kenapa toh? Khusyuk banget nangisnya.”
Hayati    :    “Ini loh mbak, aku ditinggal nikah sama pacarku dikampung.”
Hasti      :    “Lah kok bisa mbaknya ditinggal nikah? Emang mbaknya jarang komunikasi sama pacar mbak?”
Hayati    :    “Emangnya harus sering komunikasi yak mba?”
(Hayati sambil sesegukan menangis)
Hasti      :    “Ladala, ya harus lah mbak. Pantes mbaknya di tinggal nikah, wong mbaknya ndak pernah komunikasi. Nih yak mbak, saya kasih tau komunikasi tuh sangat penting mbak buat ngejalin hubungan. Contohnya kucing sama guguk mbak, mereka tetap komunikasi walaupun sambil kejar kejaran.”
Hayati    :    “Masa sih  mbak? Tapi saya kan disini banyak kerjaan yang gak bisa saya tinggal, jadi saya gak bisa terus-terusan komunikasi sama dia.”
Hasti      :    “Aduh, mbaknya ini gimana toh. Komunikasi tuh punya fungsi penting mbak untuk hubungan. Seperti mempengaruhi dan dipengaruhi, walaupun memiliki beberapa fungsi insidental tapi tetep komunikasi itu menciptakan rasa pemahaman, tingkat penerimaan dan motivasi yang menjunjung tinggi rasa cinta mbak sama pacarnya.”
Hayati    :    “Maksudnya gimana gitu mba? Saya masih kurang ngerti”
Hasti      :    “Huft, jadi gini loh mbak. Mbaknya punya pacar?”
Hayati    :    “Ya enggaklah mbak, sekarang kan saya udah ditinggal kawin”
Hasti      :    “Yowis, anggap aja mbaknya masih punya pacar. Nih saya kasih tips buat mbak sama mbak-mbak jombloers yang ada disini, fungsi komunikasi dalam hubungan itu pertama mbak harus bisa mempengaruhi pacar mbak, supaya pacarnya mbak ndak lari kemana-mana. Yang kedua, walaupun memiliki fungsi insidental mbaknya harus tetep sabar ngejalanin hubungannya. Contohnya kalo mbak lagi kangen nih, pastinya mbak langsung bilang kangen kan ke pacarnya mbak. Tapi mbak harus sabar, kan ndak mungkin pas mbaknya bilang kangen terus pacar langsung otw dari papua. Nah yang terakhir, kalo mbaknya bisa ngelakuin 2 hal itu, mbaknya bisa nyiptain rasa pemahaman kepada pacar mbak dan jangan lupa selalu memberikan motivasi.”
Hayati    :    “Ohh jadi gitu ya, tapi kan sekarang saya udah gak punya pacar lagi mbak. Terus saya harus gimana?”
Hasti      :    “Jangan sedih mbak, ini Jakarta loh. Semua ada disini mbak, mulai dari cowok asli, setengah jadi sampe jadi-jadian pun ada disini. Mbak tinggal pilih.”
Hayati    :    “Hehe, mbak bisa aja. Yaudah kalo gitu, makasih banyak ya mbak atas informasi dan tipsnya. Alhamdulillah bermanfaat sekali.”
Hasti      :    “Iya mbak sama-sama.”
Hayati    :    “Yaudah saya pulang duluan ya mbak. Assalamualaikum”
Hasti      :    “Waalaikumussalam.”

          #EPISODE 2 (SEMUA KARENA ABANG BIS)
          Keesokan harinya, Hayati pun bertemu dengan Hasti yang terlihat sedang lelah dan kesal.
Hayati    :    “Mbak Hasti lagi ngapain disini?”
Hasti      :    “Lagi balap lari mbak, huh-hah-huh-hah”
Hayati    :    “Aduh mbak bisa aja, tapi kenapa itu muka kusut banget kayak benang jahit?”
Hasti      :    “Saya lagi kesal mbak sama supir bis.”
Hayati    :    “Loh memangnya kenapa mbak? Mbak diturunin dari bis?”
Hasti      :    “Ndak mbak, bukan. Saya kesel. Saya kan berangkat dari rumah tuh jam 5, saya kira kan nyampe sini jam 7an kurang tapi nyatanya malah sampe jam 10 mbak.”
Hayati    :    “Waduh, kok ngaret banget mbak. Emang bisnya mogok atau gimana mbak?”
Hasti      :    “Bisnya tuh tadi sok-sokan lewat tol mbak, bukannya cepet malah makin lama. Tadi pas mau masuk gerbang tolnya aja macet banget itu mbak. Pegelnya itu loh mbak, kalo saya bisa nerbangin bisnya udah saya terbangin sampe sini mbak.”
Hayati    :    “Hahaha mbak udah kayak kanjeng dimas aja mau nerbangin bis.”
Hasti      :    “Ladala kanjeng dimas tuh ngegandain uang mbak bukan nerbangin bis.’
Hayati    :    “Oh iya yak hehe saya lupa mbak. Tapi emangnya mbak gak komunikasi nanya dulu sama supirnya kalo mau lewat tol?”
Hasti      :    “Ndak mbak, saya kira pas dilampu merah cijago itu bisnya langsung lurus seperti biasa tapi ini malahan belok ke tol mbak.”
Hayati    :    “Ohh seharusnya abang bis itu memberikan informasi ke penumpangnya kalo mau lewat tol mbak. Seperti fungsi pertama menurut Onong Effendy, yaitu memberikan informasi.”
Hasti      :    “Oalahh..”
Hayati    :    “Nah mbak juga harus sabar.”
Hasti      :    “Ngomong-ngomong tentang fungsi komunikasi yang mbak sebutin, emang menurut Onong Effendy fungsi komunikasi ada berapa mbak?”
Hayati    :    “Menurut Onong Effendy ada empat komunikasi mbak. Yang pertama fungsi menyampaikan informasi tadi, kedua fungsi mendidik, ketiga fungsi menghibur dan yang keempat yaitu fungsi mempengaruhi.”
Hasti      :    “Oalah, kalau fungsi yang mendidik itu gimana mbak?”
Hayati    :    “Fungsi mendidik yang dimaksud disini adalah memberi pelajaran dan pengertian agar lebih baik dan dapat memberikan pengertian tentang arti pentingnya komunikasi dalam pendidikan mbak.”
Hasti      :    “Ohh jadi gitu, terus kalo fungsi menghibur itu seperti apa mbak?”
Hayati    :    “Fungsi menghibur dalam komunikasi merupakan fungsi untuk memberikan hiburan bagi orang yang kesusahan ataupun memberikan situasi yang fresh dalam melakukan komunikasi mbak. Contohnya mbak yang memberikan hiburan saat macet di dalam bis tadi.”
Hasti      :    “Hmm….” (Hasti pun langsung berkhayal)
Hayati    :    “Mbak, mbak kok bengong sih? Mbak mikirin apa?”
Hasti      :    “Oh ndak apa-apa kok mbak.” (Menjawab dengan muka senyum-senyum)
Hasti      :    “Ohiya, terus penjelasan dari fungsi mempengaruhi itu apa mbak?”
Hayati    :    “Haduh, saya juga lupa itu mbak. Tunggu ya saya mau tanya orang dulu.”
Hayati pun mencari orang yang dapat membantunya untuk menjelaskan tentang fungsi mempengaruhi atau to influence. Lalu mengajak orang tersebut untuk menjelaskannya kepada Hasti.
Hasti      :    “Ohh jadi begitu toh, kalo gitu saya ngerti banget. Makasih banyak ya mba’e cantik/mas’e ganteng.”
Akhirnya Hayati pamit untuk pergi ke perpustakaan, dan mereka pun mengakhiri obrolannya.

#EPISODE 3 (KEPO)
          Pada suatu hari Hayati dan Haasti mencoba menjadi seorang kepoers. Mereka akan menanyakan ke orang-orang disekitanya mengenai fungsi komunikasi.
Hayati    :    “Mbak Hasti lagi sibuk ngak?”
Hasti     :    “Ndak mbak kenapa?”
Hayati    :    “Kita kepoin orang-orang yuk mbak hehe”
Hasti      :    “Ohh boleh mbak. Kita mau kepoin tentang apa nih?”
Hayati    :    “Karna kita mahasiswi komunikasi, kita kepoin tentang fungsi-fungsi komunikasi aja yuk.”
Hasti           :    “Ayukk.”
Hayati dan Hasti pun mencari orang untuk dikepoin tentang fungsi komunikasi menurut Mudjoto.
Hasti      :    “Sekarang kita cari orang untuk dikepoin lagi yuk.”
Hasti      :    “Ayuk, berarti sekarang kita kepoin fungsi komunikasi menurut Deddy Mulyana yak.”
Hasti      :    “Ok dehhh.”
     Hayati dan hasti pun mencari orang lagi untuk bisa dikepoin. Setelah berjam-jam mereka berkeliling untuk menjadi kepoers, akhirnya mereka pun pergi karena ada urusan masing-masing.
C.          Lirik Lagu Fungsi Komunikasi
Teman mari bernyanyi..
Tentang fungsi komunikasi yang secara umum
Tanpa lelah sampai engkau mengingatnya..

Lalu ada juga …
Fungsi menurut ahli ….
Bebaskan dirimu saat ini
Marilah kita bernyanyi…

*)  Fungsi komunikasi pertama
Mempengaruhi dipengaruhi
Yang kedua mengandung fungsi netral
Ataupun insidental….
     SELANJUTNYA ….

Tiga menciptakan rasa
Pemahaman dan motivasiiiiii…
Dalam proses komunikasi
Untuk mencapai tujuannya

Fungsi selanjutnya
Menyampaikan informasi
Ada juga fungsi mendidik
Dan juga fungsi menghibur

**)  Fungsi komunikasi pertama
Mempengaruhi dipengaruhi
Yang kedua mengandung fungsi netral
Ataupun insidental….

***)  Selanjutnya menciptakan rasa
Pemahaman dan motivasinya
Dalam proses berkomunikasi
Untuk capai tujuan
Komunikasi …

Komunikasi…

Sekian dari kami, kami akhiri disi-ni-iii …





BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Terdapat beberapa fungsi komunikasi baik itu secara umum maupun pendapat ahli. Fungsi komunikasi secara umum, diantaranya fungsi mempengaruhi dan dipengaruhi, mengandung beberapa fungsi insidental atau netral serta komunikasi dapat menciptakan rasa pemahaman, tingkat penerimaan dan motivasi, terutama untuk menjawab hal terkait who says, what, in which channel, to whom, dan in which effect di dalam keberhasilan komunikasi.
Selain terdapat beberapa fungsi menurut para ahli, antara lain menurut Onong Uchyana Effendy terdapat 4 fungsi komunikasi yaitu fungsi menyampaikan informasi (to inform), fungsi mendidik (to educate), fungsi hiburan (to entertain), dan fungsi mempengaruhi (to influence).
Adapun menurut Mudjoto fungsi komunikasi terbagi menjadi tiga, yaitu: 1) alat suatu organisasi sehingga seluruh kegiatan organisasi dapat diorganisasikan untuk mencapai tujuan tertentu, 2) alat untuk mengubah perilaku para anggota dalam suatu organisasi, 3) alat agar informasi dapat disampaikan kepada seluruh anggota organisasi.
Terakhir, fungsi komunikasi menurut Deddy Mulyana terbagi menjadi 4, yaitu komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual dan komunikasi instrumental.

B.     Saran

Penulis berharap, dengan adanya pembahasan tentang fungsi komunikasi pada makalah ini dapat menambahkan wawasan pembaca dan dapat berguna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta memudahkan para pembaca mengenai pentingnya fungsi berkomunikasi.

DAFTAR PUSTAKA


Suryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Pustaka Setia, 2015.

Effendy, Onong Uchyana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.

1 komentar:

Berbagi itu indah mengatakan...

saya ijin copas ya

Posting Komentar